Pahami Riwayat Kesehatan Sebelum Memulai Scuba Diving

Jakarta, Pertanyaan pertama yang sering disampaikan para calon murid yang mau ikut kursus scuba diving, selain gak bisa berenang, apakah jenis penyakit yang membatasi penyelam. Ini pertanyaan bagus, dan harus dijelaskan dengan gamblang.

Penyelam rekreasi, tujuannya untuk ketenangan jiwa dan melepaskan adrenalin kebahagiaan.

Di sisi lain, seorang penyelam harus beradaptasi terhadap lingkungannya yaitu air, dan harus  mempelajari batas-batas kemampuan fisiologinya dalam adaptasi tersebut. Fisiologi penyelaman mempelajari fungsi-fungsi tubuh di dalam serta bagaimana reaksi tubuh terhadap lingkungannya.

Ada resiko penyakit yang wajib diketahui, sebelum beraktivitas. Dikutip dari Buku Scuba Diving: Petualang Bawah Air, berikut riwayat kesehatan yang harus diperhatikan sebelum menyelam.

RESIKO ABSOLUT

Menyelam memiliki resiko kesehatan yang absolut, keadaan yang mengharuskan seseorang tidak bisa menyelam sama sekali, karena akan membahayakan keselamatannya. Penyakit di bawah ini, tidak disarankan menjalani aktivitas menyelam:

Epilepsi: Orang yang mempunyai riwayat epilepsy meskipun terkontrol baik dengan obat anti epilepsy, tidak boleh menyelam karena jika terjadi kejang di dalam air akan berakibat fatal. Kenaikan tekanan udara meningkatkan resiko terjadinya serangan kejang di dalam air.

Penyakit Jantung. Kematian pada penyelam dengan riwayat penyakit jantung, terutama pada umur paruh baya, cukup tinggi. Sekitar 12%-21% kematian dalam diving berhubungan dengan penyakit jantung, terutama cardiac arritmia, penyakit jantung oroner, atau penyakit pada otot jantung.

Kehamilan. Secara garis besar wanita hamil tidak disarankan untuk menyelam terkait dengan perubahan fisiologis tubuh wanita hamil dan efeknya terhadap janin di dalam kandungan.

Penyakit telinga-tengah akan menyebabkan penyelam tidak bisa melakukan equalisasi, sehingga keadaan tersebut menjadi kontraindikasi dalam diving.

Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM): Orang diabetes dengan terapi insulin mempunyai resiko yang tinggi terhadap penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kecemasan, rasa bingung sampai tidak sadar, komplikasi tersebut bisa berakibat fatal di dalam air.

RESIKO RELATIF

Obesitas. Overweight meningkatkan resiko penyelam terkena penyakit dekompresi, sehingga dianjurkan bagi penyelam yang kelebihan berat badan untuk mengurangi waktu penyelaman dan menyelam dengan hati-hati.

Kebugaran. Kebugaran tubuh penting dimiliki oleh penyelam seperti halnya kegiatan-kegiatan outdoor lainnya. Salah satu standar yang diberlakukan ialah kemampuan berenang tanpa peralatan sepanjang 200 m.

Gangguan Psikiatri. Selain resiko serangan penyakit ketika menyelam efek samping obat-obatan psikiatri juga juga membahayakan penyelam.

Riwayat luka tembus di dada/paru-paru. Dengan riwayat seperti itu kemungkinan terdapat scar di paru-paru yang bisa meningkatkan resiko terjadinya pulmonary barotrauma.

KONTRAINDIKASI SEMENTARA

Keadaan yang menjadi kontraindikasi hanya untuk sementara sampai penyakit itu sembuh,yaitu antara lain;

  • Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) karena meningkatkan resiko penyebaran penyakit.
  • Cidera telinga tengah (barotrauma) terutama bila terdapat robekan pada gendang telinga.

Jelaskan kondisi fisik dan sejarah kesehatan Anda sebelum memulai kursus scuba diving, agar penyelaman tetap aman dan nyaman. (tata)

Kursus Scuba Diving, hubungi  NadipatiDC,  Aria: 0818796937, Hendrata Yudha 08128370550

Posted in General Article and tagged , , , .