Bouyancy Control, Seni Menyelam Yang Perlu Selalu Dilatih (Bagian 1)

 Daya apung yang baik adalah seni dasar dari aktivitas penyelaman yang aman dan nyaman.

 Kontrol daya apung (buoyancy control) sangat penting untuk menjadi penyelam yang bertanggungjawab. Penyelam yang terlatih, di bawah air, akan terlihat anggun seperti tergantung pada seutas tali. Tidak naik dan turun, namun tetap diam di tempat yang dikehendakinya.

 Keterampilan daya apung sangat penting untuk turun dan naik dengan aman, menjaga posisi saat berhenti mengambil foto.

 Selalu ada ruang untuk meningkatkan keterampilan menyelam Anda, tetapi bagaimana Anda tahu kapan daya apung Anda dapat ditingkatkan? Berikut adalah beberapa metode untuk berlatih daya apung yang akan membantu meningkatkan keterampilan, tidak peduli berapa banyak pengalaman menyelam yang telah miliki.

 Identifikasi Masalahnya

 Mengenali dan mengakui bahwa Anda perlu meningkatkan daya apung adalah langkah pertama menjadi penyelam yang lebih baik. Ada beberapa tanda-tanda – beberapa fisik dan mental – bahwa kontrol daya apung akan mendapat manfaat dari latihan.

 Tanda dan Gejala Mental

 Penyelam yang kurang percaya diri mengontrol daya apung, akan cenderung condong mmeilih lokasi  lokasi penyelaman yang kurang menantang. Lokasi penyelaman di antara karang dengan kedalaman maksimum 12 m, dasar laut berpasir dan arus air yang lemah menawarkan kenyamanan penyelaman.

 Jika penyelam kehilangan kontrol daya apung, dasar berpasir di bawah ini menjadi jaring pengaman psikologis. Bisa menjejak pasir.  Dan, jika penyelam kehilangan kendali atau menjadi terlalu positif, ia bisa naik ke permukaan dengan aman karena masih relatif dangkal.

Penyelam yang kurang percaya diri, sering menjadi cemas membayangkan menyelam di Wall Coral (dinding) tanpa jaminan bisa menjejak dasar laut.

 Penyelam yang kurang percaya diri, sering menjadi cemas membayangkan menyelam di Wall Coral (dinding) tanpa jaminan bisa menjejak dasar laut. Mereka merasa tidak nyaman memikirkan kedalaman laut biru, atau naik ke permukaan tanpa menggunakan garis referensi dan visual. Dalam pikiran mereka, semua kelihatan lautan dalam tak terbatas, mereka selalu khawatir kehilangan kontrol daya apung.

 Selain itu, penyelam yang kurang kompeten dengan kontrol daya apung, akan sering menghindari segala bentuk pemuatan tugas, seperti navigasi, mengembangkan SMB (surface marker buoy) fotografi atau videografi. Mereka merasa lebih aman terus menerus menyesuaikan dan mempertahankan daya apung selama menyelam.

 Ciri-Ciri Penyelam Kurang Kontrol Daya Apung

 Ada sedikit tips ketika memutuskan menggunakan pemberat. Seringkali penyelam pemula dan mereka yang memiliki masalah daya apung, cenderung menggunakan timah lebih banyak.

 Tanda pertama adalah posisi yang buruk: penyelam pemula cenderung tetap dalam posisi tegak. Ini biasanya karena kontrol daya apung yang buruk dikombinasikan dengan kelebihan timah pemberat yang membuat tubuh selalu dalam posisi vertikal. Akibatnya, mereka sedikit mengembangkan BCD untuk  mengangkat tubuh ke posisi horizontal. Akhirnya, penyelam ini seperti sedang mengowes sepeda di dalam air karena kedua kakinya cenderung bergerak terus menerus dalam posisi vertical.

 Penyelam yang kelebihan berat badan juga cenderung bergerak dalam pola berulang naik-turun (Yo-Yo effect), karena mereka sering inflate (memasukan udara) dan deflate (mengeluarkan udara) ke BCD. Setiap kali mereka mengerakkan fins,  mereka akan naik ke permukaan. Tapi begitu sampai permukaan, mereka deflate agar bisa tenggelam lagi. Begitu terus, siklus menyelamnya hingga udara di tangki cepat dihabiskan.

 Jika seorang penyelam memiliki masalah daya apung, salah satu penanda utama sering kali adalah kegagalan mengantisipasi dan dengan cepat bereaksi terhadap perubahan tekanan dan volume pada BCD. Penyelam pemula dan yang tidak nyaman dengan keterampilan daya apung,  sering memegang selang inflator di tangan kiri selama menyelam.  Memegang selang inflator selama menyelam, membuat penyelam itu merasa aman secara psikologis. (hendrata yudha)

Posted in General Article and tagged , , .